Latest Post

Ibuku Sering Berbohong....

Written By Unknown on 22.12.11 | 22.12.11


Sukar untuk orang lain percaya, tapi itulah yang terjadi, ibu saya memang seorang pembohong!. Sepanjang ingatan saya sekurang-kurangnya 8 kali ibu membohongi saya. Saya perlu catatkan segala pembohongan itu untuk dijadikan renungan anda sekalian. Cerita ini bermula ketika saya masih kecil. Saya lahir sebagai seorang anak lelaki dalam sebuah keluarga sederhana. Makan minum serba kekurangan.


Pembohongan Ibu yang Pertama
Kami sering kelaparan. Adakalanya, selama beberapa hari kami terpaksa makan ikan asin satu keluarga. Sebagai anak yang masih kecil, saya sering merengut. Saya menangis, ingin nasi danlauk yang banyak. Tapi ibu pintar berbohong. Ketika makan, ibu sering membagikan nasinya untuk saya. Sambil memindahkan nasi ke mangkuk saya, ibu berkata : “Makanlah nak ibu tak lapar.”

Pembohongan Ibu yang Kedua
Ketika saya mulai besar, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di sungai sebelah rumah. Ibu berharap dari ikan hasil pancingan itu dapat memberikan sedikit makanan untuk membesarkan kami. Pulang dari memancing, ibu memasak ikan segar yang mengundang selera. Sewaktu saya memakan ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang bekas sisa ikan yang saya makan tadi.
Saya sedih melihat ibu seperti itu. Hati saya tersentuh lalu memberikan ikan yg belum saya makan kepada ibu. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya. Ibu berkata : “Makanlah nak, ibu tak suka makan ikan.”

Pembohongan Ibu yang Ketiga
Di awal remaja, saya masuk sekolah menengah. Ibu biasa membuat kue untuk dijual sebagai tambahan uang saku saya dan abang. Suatu saat, pada dinihari lebih kurang pukul 1.30 pagi saya terjaga dari tidur. Saya melihat ibu membuat kue dengan ditemani lilin di hadapannya. Beberapa kali saya melihat kepala ibu terangguk karena ngantuk. Saya berkata : “Ibu, tidurlah, esok pagi ibu kan pergi ke kebun pula.” Ibu tersenyum dan berkata : “Cepatlah tidur nak, ibu belum ngantuk.”

Pembohongan Ibu yang Keempat
Di akhir masa ujian sekolah saya, ibu tidak pergi berjualan kue seperti biasa supaya dapat menemani saya pergi ke sekolah untuk turut menyemangati. Ketika hari sudah siang, terik panas matahari mulai menyinari, ibu terus sabar menunggu saya di luar. Ibu seringkali saja tersenyum dan mulutnya komat-kamit berdoa kepada Illahi agar saya lulus ujian dengan cemerlang. Ketika lonceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, ibu dengan segera menyambut saya dan menuangkan kopi yang sudah disiapkan dalam botol yang dibawanya. Kopi yang kental itu tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang jauh lebih kental. Melihat tubuh ibu yang dibasahi peluh, saya segera memberikan cawan saya itu kepada ibu dan menyuruhnya minum. Tapi ibu cepat-cepat menolaknya dan berkata : “Minumlah nak, ibu tak haus!”.

Pembohongan Ibu yang Kelima
Setelah ayah meninggal karena sakit, selepas saya baru beberapa bulan dilahirkan, ibulah yang mengambil tugas sebagai ayah kepada kami sekeluarga. Ibu bekerja memetik cengkeh di kebun, membuat sapu lidi dan menjual kue-kue agar kami tidak kelaparan. Tapi apalah daya seorang ibu. Kehidupan keluarga kami semakin susah dan susah. Melihat keadaan keluarga yang semakin parah, seorang tetangga yang baik hati dan tinggal bersebelahan dengan kami, datang untuk membantu ibu. Anehnya, ibu menolak bantuan itu… Para tetangga sering kali menasihati ibu supaya menikah lagi agar ada seorang lelaki yang menjaga dan mencarikan nafkah untuk kami sekeluarga… Tetapi ibu yang keras hatinya tidak mengindahkan nasihat mereka. Ibu berkata : “Saya tidak perlu cinta dan saya tidak perlu laki-laki”.

Pembohongan Ibu yang Keenam
Setelah kakak-kakak saya tamat sekolah dan mulai bekerja, ibu pun sudah tua. Kakak-kakak saya menyuruh ibu supaya istirahat saja di rumah. Tidak lagi bersusah payah untuk mencari uang. Tetapi ibu tidak mau. Ibu rela pergi ke pasar setiap pagi menjual sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakak dan abang yang bekerja jauh di kota besar sering mengirimkan uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, pun begitu ibu tetap berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malah ibu mengirim balik uang itu, dan ibu berkata : “Jangan susah-susah, ibu ada uang”.

Pembohongan Ibu yang Ketujuh
Setelah lulus kuliah, saya melanjutkan lagi untuk mengejar gelar sarjana di luar Negeri. Kebutuhan saya di sana dibiayai sepenuhnya oleh sebuah perusahaan besar. Gelar sarjana itu saya sudahi dengan cemerlang, kemudian saya pun bekerja dengan perusahaan yang telah membiayai sekolah saya di luar negeri. Dengan gaji yang agak lumayan, saya berniat membawa ibu untuk menikmati penghujung hidupnya bersama saya di luar negara. Menurut hemat saya, ibu sudah puas bersusah payah untuk kami. Hampir seluruh hidupnya habis dengan penderitaan, pantaslah kalau hari-hari tuanya ibu habiskan dengan keceriaan dan keindahan pula. Tetapi ibu yang baik hati, menolak ajakan saya. Ibu tidak mau menyusahkan anaknya ini dengan berkata; “Tak usahlah nak, ibu tak bisa tinggal di negara orang”.

Pembohongan Ibu yang Kedelapan
Beberapa tahun berlalu, ibu semakin tua. Suatu malam saya menerima berita ibu diserang penyakit kanker di leher, yang akarnya telah menjalar kemana-mana. Ibu mesti dioperasi secepat mungkin. Saya yang ketika itu berada jauh diseberang samudera segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Saya melihat ibu terbaring lemah di rumah sakit, setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap wajah saya dengan penuh kerinduan. Ibu menghadiahkan saya sebuah senyuman biarpun agak kaku karena terpaksa menahan sakit yang menjalari setiap inci tubuhnya. Saya dapat melihat dengan jelas betapa kejamnya penyakit itu telah menggerogoti tubuh ibu, sehingga ibu menjadi terlalu lemah dan kurus. Saya menatap wajah ibu sambil berlinangan air mata. Saya cium tangan ibu kemudian saya kecup pula pipi dan dahinya. Di saat itu hati saya terlalu pedih, sakit sekali melihat ibu dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu tetap tersenyum dan berkata : “Jangan menangis nak, ibu tak sakit”.

Setelah mengucapkan pembohongan yang kedelapan itu, ibunda tercinta menutup matanya ntuk terakhir kali. Dibalik kebohongannya, tersimpan cintanya yang begitu besar bagi anak2nya.
Anda beruntung karena masih mempunyai orangtua… Anda boleh memeluk dan menciumnya. Kalau orangtua anda jauh dari mata, anda boleh menelponnya sekarang, dan berkata, “Ibu/Ayah, saya sayang ibu/ayah”. Tapi tidak saya lakukan, hingga kini saya diburu rasa bersalah yang amat sangat karena biarpun saya mengasihi ibu lebih dari segala-galanya, tapi tidak pernah sekalipun saya membisikkan kata-kata itu ke telinga ibu, sampailah saat ibu menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Ibu, maafkan saya. Saya sayang ibu…

Keadaan Geografis Kab. Donggala

Written By Unknown on 7.12.11 | 7.12.11

Kabupaten Donggala dengan wilayah seluas 5,275.69 kilometer persegi terbagi menjadi 16 kecamatan dimana kecamatan Rio Pakawa merupakan kecamatan terluas (872,16 km2) sedangkan kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah kecamatan Banawa Tengah yang hanya memiliki luas 74,64 km.
Wilayah Kabupaten Donggala berbatasan langsung dengan Kabupaten Tolitoli di sebelah Utara, Propinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Sigi serta Kota Palu di sebelah Selatan, kemudian Selat Makassar dan wilayah Propinsi Sulawesi Barat di sebelah Barat, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong di sebelah Timur.
Sebagaimana dengan daerah-daerah lain di Indonesia, Kabupaten  Donggala memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Musim panas terjadi antara bulan April – September, sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Oktober – bulan Maret.
Hasil pencatatan suhu udara pada Stasiun Udara Mutiara Palu terakhir (tahun 2009) menunjukkan bahwa rata rata suhu udara tertinggi terjadi pada September  (28,8 °C) dan terendah terjadi pada Juli (26,7 °C). Sementara kelembaban udara yang dicatat pada stasiun yang sama berkisar antara 69 – 80 persen. Kelembaban udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan April yang mencapai 80 persen, sedangkan kelembaban udara rata-rata terendah terjadi pada bulan September  yaitu 69  persen. 
Curah hujan tertinggi yang terakhir tercatat pada Stasiun Mutiara Palu (tahun 2009) terjadi pada bulan Agustus 199,00 mm2, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Februari yaitu  12,8 mm2.
Sementara itu kecepatan angin rata-rata berkisar antara  2 – 4 knots.  Arah angin terbanyak datang dari arah utara sepanjang tahun, relatif sama dari tahun ke tahun.
*Sumber : BPS Kab. Donggala

Luas Area Kabupaten Donggala


Kecamatan
District
Luas (Km²)
Area (Km Sq)
Persentase
Percentage
(1)
(2)
(3)
01 Rio Pakava
872.16
16.53
02 Pinembani
402.61
7.63
03 Banawa
99.04
1.88
04 Banawa Selatan
430.67
8.16
05 Banawa Tengah
74.64
1.41
06 Labuan
126.01
2.39
07 Tanantovea
302.64
5.74
08 Sindue
177.20
3.36
09 Sindue Tombusabura
211.55
4.01
10 Sindue Tobata
211.92
4.02
11 Sirenja
286.94
5.44
12 Balaesang
314.23
5.96
13 Balaesang Tanjung
188.85
3.58
14 Damsol
732.76
13.89
15 Sojol
705.41
13.37
16 Sojol Utara
139.07
2.64
Donggala
5,275.69
100.00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala
Source : Central Board of Statistics of Donggala Regency

Tarbiyah Politik Hasan Al Banna



Judul Buku : Tarbiyah Politik Hasan Al-Banna: Referensi Gerakan Dakwah di Kancah Politik
Penulis : Dr. Yusuf Al-Qaradhawi
Penerbit : Arah Press, Jakarta
Tahun Terbit : Desember 2007
Tebal : x + 228 halaman
*Sumber : 
Hasan Al-Banna adalah seorang mujahid dakwah yang tidak hanya mewariskan Ikhwanul Muslimin yang kini menjadi gerakan Islam terbesar di dunia. Ia juga mewariskan pemikiran-pemikiran yang sangat berharga bagi dunia Islam, tidak hanya bagi Ikhwan. Kontribusi pemikirannya telah memenuhi ruang sejarah tersendiri yang sampai kini terus dikaji dan diadopsi banyak gerakan Islam. Begitu pun pemikirannya dalam bidang politik.


Melalui buku At-Tarbiyah As-Siyasiyah Inda Hasan Al-Banna, yang diterjemahkan menjadi Tarbiyah Politik Hasan Al-Banna ini, Dr. Yusuf Qaradhawi mengupas dimensi aspek politik yang orisinil dan detail tentang aspek politik dalam metode tarbiyah yang digagas oleh Hasan Al-Banna. Buku yang diterbitkan dalam rangka memperingati seratus tahun kelahiran Hasan Al-Banna ini diselesaikan Dr. Yusuf Qaradhawi dengan terlebih dahulu mengkaji perkataan Hasan Al-Banna melalui berbagai kumpulan risalahnya, kemudian melakukan muqaranah (komparasi) antara perkataan Hasan Al-Banna satu sama lain, dan metode an-naqd al-‘ilmi al-maudhu’i (kritik ilmiyah tematik). Dengan metode itu, Dr. Yusuf Qaradhawi mendapatkan kesimpulan 8 pilar tarbiyah politik Hasan Al-Banna dan ia berbeda pendapat serta mengkritisi Hasan Al-Banna pada pilar ketujuh.
Delapan pilar itu adalah:
1. Memadukan antara Islam dan politik (agama dan negara)
2. Membangkitkan kesadaran wajib membebaskan tanah air Islam
3. Membangkitkan kesadaran wajib mendirikan pemerintahan islami
4. Menegakkan eksistensi umat Islam
5. Menyadarkan kewajiban persatuan Islam
6. Menyambut sistem perundang-undangan
7. Mengkritisi multipartai dan kepartaian
8. Melindungi kelompok minoritas dan unsur asing


Memadukan antara Islam dan politik (agama dan negara)
Hasan Al-Banna berusaha keras mengajarkan umat Islam tentang syumuliyatul Islam(kesempurnaan Islam). Apalagi di awal dakwahnya, masyarakat Mesir masih memahami Islam secara parsial. Bahwa Islam adalah rukun iman dan rukun Islam. Sementara politik, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain tidak masuk dalam urusan din Islam.
Hasan Al-Banna dalam banyak kesempatan sangat menekankan pentingnya kembali padasyumuliyatul Islam. Begitu pun beliau mencantumkan pembahasan ini di awal ushul isyrin (20 prinsip pokok Ikhwanul Muslimin dalam memahami Islam). Dalam lingkup inilah dakwah Hasan Al-Banna berada. Ia ingin menghilangkan pemikiran sempit yang mengurung Islam dalam ritual tertentu. Ia ingin membina umat Islam dengan pemahaman dan cakrawala luas yang bisa menggiring terbentuknya pribadi Islam yang diidam-idamkan.
Membangkitkan kesadaran wajib membebaskan tanah air Islam
Inilah pilar kedua dalam tarbiyah politik Hasan Al-Banna. Memperkuat kesadaran dan memicu sentimen wajib membebaskan tanah air Islam dari penjajahan dan penguasaan asing. Meskipun saat itu Mesir sendiri masih berada di bawah penguasaan Inggris, Hasan Al-Banna juga berpikir jauh ke negara-negara lain yang harus dibebaskan dari penjajahan dan penguasaan asing, termasuk Indonesia. Tentu saja ini adalah implikasi dari pemahaman bahwa umat Islam adalah satu tubuh dan tanah air Islam tidak dibatasi oleh sekat-sekat geografis, melainkan seluruh bumi di mana di atasnya dikumandangkan syahadat.
Upaya menyadarkan umat ini juga ditunjukkan secara faktual dengan keterlibatan Ikhwan mengusir penjajah dari Mesir dan Sudan, pengiriman mujahidin ke Palestina, sampai menekan pemerintah agar mendukung kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Membangkitkan kesadaran wajib mendirikan pemerintahan Islami
Pilar yang kedua di atas sebenarnya hanyalah sarana. Tujuan utamanya adalah menegakkan eksistensi umat Islam agar hidup dengan aqidah dan syariat Islam. Untuk itu, setelah membebaskan negara dari penjajahan dan penguasaan asing, target berikutnya adalah mendirikan pemerintahan yang islami.
Eksistensi umat Islam tidak bisa tegak kecuali jika belenggu penjajahan di segala aspek, baik ekonomi, politik, undang-undang, dan sebagainya bisa dibebaskan, lalu diatur dengan sistem Islam. Dari sini kita mengetahui, bahwa mendirikan pemerintahan Islami merupakan kewajiban, sekaligus kebutuhan yang mau tidak mau harus ditunaikan. Atas dasar inilah sampai saat ini Ikhwan di berbagai negara berupaya merealisasikan tarbiyah politik Hasan Al-Banna untuk mendirikan pemerintahan islami baik dengan mendirikan partai politik atau metode lain. Namun demikian, mendirikan pemerintahan Islami ini bukan hanya tugas Ikhwan dan siapapun yang berhasil mendirikan perlu didukung bersama.
Menegakkan eksistensi umat Islam
Pilar keempat dari tarbiyah politik Hasan Al-Banna adalah menegakkan eksistensi umat Islam agar mampu mengatur kehidupan masyarakat Islam di wilayah negaranya dan juga dunia internasional dalam satu ikatan di bawah panji Islam.
Islam telah membuktikan tegaknya eksistensi umat dalam skala besar, mengumpulkannya dengan aqidah yang satu, syariat yang satu, nilai-nilai yang sama, adab yang sama, pemahaman dan syariah yang sama serta dalam satu kiblat. Cukuplah mempersatukan umat dengan tiga perkara: pertama, kesatuan referensi (wihdatul maraji’iyah), semuanya berhukum dengan syariah Islam yang bersandar pada Al-Qur’an dan Sunnah; kedua, kesatuan tanah air Islam (wihdatu darul Islam), meskipun terdiri dari banyak negara yang jaraknya berjauhan; ketiga, kesatuan kepemimpinan (wihdatul qiyadah as-siyasiyah), yang diwujudkan dengan khalifah sebagai pemimpin tertinggi.
Menyadarkan kewajiban persatuan Islam
Pilar kelima ini melengkapi pilar keempat, yaitu membangun kesadaran wajib mempersatukan umat. Pilar ini merupakan tuntutan wajib dalam Islam sekaligus tuntutan aksiomatik secara duniawi.
Dalam hal ini tidak ada kontradiksi antara persatuan Islam dan nasionalisme yang kita kenal. Persatuan Islam juga tidak menganulir paham kebangsaan atau kesukuan. Dalam risalah dakwatuna, Hasan Al-Banna telah menjelaskan bagaimana sikapnya terhadap berbagai paham termasuk nasionalisme dan kebangsaan. Meskipun istilahnya sama, tetapi ada berbagai varian yang dimaksudkan dengan satu istilah itu. Dan karenanya, kita tidak boleh menggeneralisasinya.
Menyambut Sistem Undang-undang dan Parlementer
Terkadang sebagian orang dan sebagian ikhwan mendengarkan slogan “Al-Qur’an dusturuna” itu artinya mereka menolak hukum positif apapun. Akan tetapi sebenarnya, yang dimaksud dengan slogan itu adalah menjadikan Al-Qur’an sebagai rujukan tertinggi, kepadanyalah kita kembalikan segala urusan. Maka aturan-aturan di bawahnya tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur’an.
Dengan demikian, boleh bagi umat Islam untuk membuat aturan-aturan yang lebih detail yang merupakan penjabaran dari Al-Qur’an untuk diimplementasikan dalam kehidupan praktis, serta aturan-aturan detail lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan Aqidah dan syariat Islam.
Mengkritisi Multipartai dan Kepartaian
Pilar ke-7 dari tarbiyah politik Hasan Al-Banna adalah ketidaksetujuannya dengan partai-partai yang ada di Mesir saat itu serta ketidaksetujuannya terhadap multipartai. Hasan Al-Banna melihat bahwa banyaknya partai justru membawa mafsadat bagi umat karena yang terjadi adalah perpecahan umat akibat sikap fanatik pada partai. Di samping itu, partai-partai yang ada juga tidak mewakili umat secara benar, bahkan cenderung dibangun hanya untuk meraih kekuasaan tanpa memiliki basis ideologi Islam. Tidak banyak perbedaan program dari semua partai, tetapi semuanya ingin berkuasa dan mendapatkan keuntungan materi. Karenanya, Hasan Al-Banna lebih setuju pada konsep partai tunggal agar rakyat -Mesir khususnya, saat itu- bisa bersatu dan lebih mudah mencapai tujuan.
Pada pilar ke-7 inilah Dr. Yusuf Qaradhawi berbeda pendapat dengan Hasan Al-Banna. Karena partai tunggal justru mendatangkan mudarat yang lebih besar bagi umat, terutama munculnya diktatorisme seperti yang kemudian terjadi di Mesir saat Gamal Abdul Naser melancarkan revolusi lalu menghapus partai-partai dan menghimpun rakyat di bawah jargon “persatuan nasional”. Faktor ini mungkin belum disadari oleh Hasan Al-Banna sebelumnya. Meski demikian, Hasan Al-Banna telah mendapatkan pahala atas ijtihadnya, insya Allah.
Perlindungan bagi Kaum Minoritas dan Orang Asing
Inilah pilar ke-8 tarbiyah politik Hasan Al-Banna. Dan memang inilah Islam. Ia rahmatan lil ‘alamin. Islam pada dasarnya melindungi siapa saja yang tidak memusuhi Islam. Apalagi jika pihak non muslim itu tunduk di bawah naungan negara Islam. Ini sangat berbeda dengan paham kelompok-kelompok garis keras yang cenderung mengambil langkah kekerasan sebagai prioritas utama dalam bersikap menghadapi orang asing.
Dalam fakta sejarah, kita telah mendapatkan perlindungan Nabi kepada kaum Yahudi Madinah, perlindungan Umar pada Nasrani Palestina, juga perlindungan Shalahudin Al-Ayubi pada Nasrani Palestina, dan lain-lain. Saat Islam memegang kekuasaan, kaum minoritas akan terlindungi, karena Islam adalah rahmatan lil ‘alamin. Wallaahu a’lam bish shawab. (Muchlisin)

Hasil Reshuffle Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II

Written By Unknown on 20.10.11 | 20.10.11

Presiden Susilo B Yudhoyono mengumumkan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II di Ruang Kredensial Istana Merdeka, Jakarta, Selasa malam. SBY memastikan jumlah menteri kabinetnya tidak akan bertambah, tetap 34 orang. 

Yang menarik, dua kementerian dalam kabinetnya diubah fungsi dan tugas pokoknya. Mereka adalah Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata diubah menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Pendidikan Nasional menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dalam keterangannya kepada pers itu, Yudhoyono mengurai nama-nama menteri dan wakil menteri pada tiap posisi barunya.  
Juga sejumlah nama yang tidak lagi berada di dalam kabinet yaitu Fadel Muhammad, Suharso Monoarfa, dan Sutanto.


Menko Polhukkam, Djoko Suyanto, 
Menko Perekonomian, M Hatta Rajasa, 
Menko Kesra, R Agung Laksono, 
Mensesneg, Sudi Silalahi, 
Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, 
Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, 
Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, 
Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin, 
Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, dan 
Menteri ESDM, Jero Wacik. 
Menteri Perindustrian, MS Hidayat, 
Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, 
Menteri Pertanian, Suswono, 
Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, 
Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, 
Menteri Kelautan & Perikanan, Cicip Syarief Sutardjo, 
Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, 
Menteri Pekerjaan Umum, Joko Kirmanto, 
Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Setianingsih

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, 
Menteri Sosial, Salim Assegaf Aljufri, 
Menteri Agama, Suryadharma Ali, 
Menteri PPN/Ka BAPPENAS, Armida Alisjahbana, 
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari E Pangestu, 
Menristek, Gusti Muhammad Hatta, 
Menteri Koperasi & UKM, Syarif Hasan,
Menteri Lingkungan Hidup, Prof Dr Berth Kambuaya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Agum Gumelar, 
Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi, Azwar Abubakar, 
Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Helmi Faisal Zaini, 
Menteri BUMN, Dahlan Iskan, 
Menteri Kominfo, Tifatul Sembiring, 
Menteri Pemuda Olahraga, Andi Malarangeng, 
Menpera, Djan Farid.


Beberapa kementerian diimbuhkan posisi wakil menteri, yang dikatakan SBY untuk meningkatkan kinerja di kementerian masing-masing. Adapun para wakil menteri itu adalah :

Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar dan Any Rachmawati.  
Wakil Menteri Bidang Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,  Musliar Kasim, 
Wakil Menteri Bidang Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Wiendu Nuryanti.

Wakil Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi, Eko Prasodjo, 
Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, 
Wakil Menteri BUMN, Mahmuddin, 
Wakil Menteri Kesehatan, Ali Gufron, 
Wakil Menteri Luar Negeri, Wardana, 
Wakil Menteri Pariwisata, Sapta Nirwandar,
Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo.
Wakil Menteri Agama, Nazaruddin Umar, 
Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana, 
Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, 
Wakil Menteri Perindustrian, Alex Retraubun, 
Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono, 
Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Lukita Dinarsyah Tuwo, 
Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Hermanto Dardak,
Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heryawan.


Presiden juga menunjuk Letnan Jenderal TNI Marciano Noorman sebagai kepala Badan Intelijen Negara.
(P008)

Sumber : antaranews.com

Banjir Bandang Donggala, 3 Meninggal, Ratusan Rumah Rusak

Written By Unknown on 16.10.11 | 16.10.11

Donggala, (PKS Donggala) - Jum’at 14/10/2011 sekitar pukul 16.00 Wita 3 Desa di wilayah Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah yaitu Desa Mbuwu, Ongulara dan sebagian desa Watatu dilanda banjir bandang yang mengakibatkan 3 orang warga Desa Mbuwu meninggal dunia dan puluhan rumah warga lainya rusak berat.

Banjir bandang yang melanda desa tersebut begitu cepat terjadi sehingga warga tidak sempat untuk menyelamatkan sebagian harta benda yang dimiliki. Diperkirakan berdasarkan laporan dari kepala dusun di Desa Mbuwu yang merupakan desa yang berdampak banjir yang cukup parah ada sekitar 400 KK lebih yang mengalami kerusakan rumah dan kehilangan harta benda.

Hingga saat ini posko yang ada di lokasi banjir bandang yang terletak di desa Mbuwu masih berasal dari Posko Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala, bantuan-bantuan yang tersedia masih sangat minim dan kurang mencukupi bagi para korban banjir. 

Bantuan-bantuan yang masih sangat dibutuhkan bagi korban banjir adalah kebutuhan sembako dan pakaian serta penanganan psikologis warga yang masih merasa was-was apabila di daerah sekitar desa mengalami hujan lagi.(Kicong)
 

[AKU] Ingin Jadi Bupati

Written By Unknown on 18.8.11 | 18.8.11


ABD. RASYID, A.Md
Donggala-Pilkada Donggala masihlah lamanamun baliho bertebaran sudah… ungkapan ini sering terdengar di setiap pertemuan beberapa orang di wilayah Kabupaten Donggala. Ada bernada sinis, sindirian halus hingga nada dukung-mendukung, hal ini tentu bukanlah salah apalagi musibah. Justru sebaliknya patut mendapat apresiasi positif dari kehendak anak daerah yang berkeinginan untuk memperbaiki daerahnya.

Keinginan dan kehendak tersebut sudah menjadi tuntutan fitrawi, di mana subjektivitas diri yang merasa pantas untuk menjadi pemimpin merupakan Hak Asasi yang tidak bisa dikungkung apalagi di larang. Sedangkan dalam sejarah kenabian pun kehendak untuk meminta jabatan mendapat tempat yang terakui dalam kitab suci. Lihat saja di dalam Al-Qur’an surat Yusuf ayat 55 Dia (Yusuf) berkata : “Jadikanlah aku bendaharawan negeri (mesir); karena susungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga dan berpengetahuan”.

Namun demikian, pengakuan kehendak ini tidaklah dilihat secara sepenggal tetapi harus dilihat secara utuh dan menyuluruh. Utuh dalam hal pemenuhan syarat-syarat yang pantas untuk memimpin dan menyeluruh dalam hal proses hidup yang dialami hingga layak untuk meminta jabatan. Oleh karena itu untuk melihat secara utuh dan menyeluruh maka syarat-syarat yang dipenuhi hingga sosok nabi Yusuf pantas untuk meminta jabatan adalah :

Pertama kebaikan dan kebenaran nabi Yusuf, di mana nabi Yusuf mampu menakwilkan mimpi (memprediksi, merumuskan, merencanakan program dan agenda kerja masa depan) yang tepat dan akurat sehingga mesir terhindar dari krisis besar. Kedua Kejujuran dan Akhlaq mulia, di mana nabi Yusuf mampu menjaga kehormatan diri dengan tidak tergoda oleh rayuan wanita (istri majikannya) hingga ia rela untuk memilih hukuman/penjara. Ketiga bertakwa dan bersabar, kisah nabi Yusuf menggambarkan proses hidup yang berliku, dikhianati saudara sendiri, dipisahkan dari orang tua, diperjual-belikan sebagai budak, hingga masuk dalam penjara selama beberapa tahun, namun dikarenakan ketakwaan yang tinggi kepada Tuhan-Nya maka proses hidup tersebut diterimanya dengan kesabaran & ketakwaan. Keempat Pemaaf, dan memberi pelajaran sebagai hukuman bukan atas dasar rasa dendam.  Di akhir kisahnya, nabi Yusuf diceritakan memberi pelajaran kepada saudaranya agar memahami akibat dari perbuatan jahat yang telah mereka lakukan, dan setelah itu memberi maaf yang seluas-luasnya demi menyambung kembali tali persaudaraan yang telah lama terpisah.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka patutlah kiranya kisah nabi Yusuf dijadikan sebagai dasar awal untuk melakukan perenungan terhadap kehendak meminta jabatan/menjadi pemimpin baik sebagai calon pemimpin (bupati/wakil bupati dsb) maupun sebagai masyarakat pemilih yang akan memilih pemimpin. Adapun pertanyaan yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan adalah :
1.      Sudahkah terumuskan dengan jelas dan terperinci agenda kerja yang ditawarkan oleh sang Calon? Masyarakat umum sudah mengetahui bahwa ketepatan dan keakuratan program pemimpin bukan terlihat dari slogan dan semboyan semata melainkan bukti dan fakta. Jadi kebenaran seorang calon pemimpin dapat dilihat dari kerja nyata dan sering berkata benar, bukan janji apalagi sering berkata dusta (lain kata lain perbuatan) -Silahkan menilai rakam jejak sang calon yang muncul-
2.      Dapatkah sang calon terhindar dari godaan harta, tahta dan wanita? Pertanyaan ini merupakan hal yang mendasar dikarenakan motivasi dan dorongan duniawi terkhusus wanita selalu menjadi faktor penentu kegagalan seorang pemimpin. Apalagi untuk konteks zaman ini sosok wanita sudah menjadi bahan komoditas untuk meloloskan kepentingan-kepentingan tertentu, wanita menjadi pelobi handal yang mampu menggoyahkan integritas pemimpin –Silahkan lihat sepak terjang sang calon-
3.      Sejauhmana aspek keshalehan sang calon yang muncul? Bagaimanapun aspek keshalehan adalah salah satu indikator memilih pemimpin, yang lebih lanjut secara personal keshalehan sang calon mesti pula berdimensi sosial. Di mana ukuran keshalehan sang calon dapat dilihat dari kedekatannya dengan keluarganya, tetangga, dan tingkat kepeduliaanya dengan masyarakat, serta rutinitas ibadah yang tak pernah putus – Ketahui secara detil kehidupan sehari-hari sang calon - .
4.      Dapatkan sang calon menyanjung atau memuji saingan politiknya? Nah, hal ini terkadang sering terjadi di mana kompetisi memperebutkan jabatan sering diiringi dengan blac campaign (kampanye hitam) saling hujat, saling serang, mencari kelemahan, fitnah merajalela, dan menghalalkan segala cara. – perhatikan setiap kata dan perbuatan sang calon -.

Akhirnya setelah melakukan perenungan tersebut di atas dan bersandar pada sejarah-sejarah yang pernah ada, maka tidak ada salahnya untuk mempersilahkan setiap orang berkeinginan dan memprokalmirkan diri bahwa: “(AKU) Ingin Menjadi Bupati”, namun dengan catatan siap pula untuk berkaca diri atas kapasitas yang dimiliki. Disamping itu haruslah selalu diingat bahwa Tuhan memberikan kekuasaan kepada siapa yang dikehendakinya.

Oleh karena itu setalah nantinya mendapatkan kekuasaan/jabatan janganlah lupa untuk berseru dan berkata “Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaanmu dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. Wahai Tuhan pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh”. (Q.S. Yusuf : 101).
Wallahu a’lam bisshawab.
        

(Dimana) dan (Kemana) Pemuda Donggala ???

Written By Unknown on 15.8.11 | 15.8.11

ABD. RASYID, A.Md
Donggala - Momen peringatan kelahiran Kabupaten Donggala tahun ini terasa lain dari tahun sebelumnya, hingar-bingar pesta seromoni seolah teredam oleh kekhusyuan bulan Ramadhan. Setidaknya hal ini memberi berkah sekaligus Ibroh (pelajaran) yang sangat besar bagi segenap komponen daerah baik pemda maupun masyarakat untuk secara bersama melakukan perenungan yang jernih guna menatap masa depan yang lebih baik.
Tahun ini dua perayaan baik HUT Kabupaten Donggala maupun HUT Kemerdekaan RI terangkum dalam satu momen Ramdhan, yang berarti secercah harapan untuk manatap masa depan dapat terwujud karena grafik ukhuwah lagi meningkat dan kepentingan golongan lebur menjadi satu. Hal ini menjadi modal yang baik untuk sesegera mungkin mengurai satu demi satu persoalan yang melilit agar dapat membuat Donggala semakin melejit.
Salah satu hal yang patut menjadi perhatian serius adalah posisi dan peran pemuda di dalam pembangunan daerah. Hal ini menjadi penting karena untuk menatap masa depan yang lebih baik maka syarat utama yang harus dimiliki adalah kemampuan melakukan sintesa-kreatif antara etos masa lalu (sejarah) dan etos kekinian. Etos masa lalu yang dimaksud adalah semangat yang melekat pada masa tertentu (sejarah) yang menjadi landasan gerak perkembangan selanjutnya. Sedangkan etos kekinian adalah semangat yang melekat hari ini akibat tantangan zaman yang dihadapi.
Jadi singkatnya keberhasilan menatap masa depan sangat bergantung pada penyikapan terhadap sejarah (masa lalu) dengan penyikapan kondisi hari ini. Perayaan dan peringatan masa lalu (baik Ultah/HUT) tidak harus berhenti pada perayaan seremonial belaka, melainkan dilanjutkan dengan penyikapan secara utuh dan menyeluruh, terprogram dan terencana serta berani melakukan instropeksi diri. Sehingga berdasarkan hal ini maka selayaknyalah jika menempatkan peringatan dan perayaan HUT kali ini  sedikit memberi perhatian lebih terhadap peran dan posisi pemuda. Seluruh fakta sejarah telah  membuktikan bahwa peran pemuda sangat besar di dalam sejarah berdirinya sebuah bangsa dan budaya.
Pemuda sangat identik dengan etos (semangat) berbuat dan bekerja. Sehingga seharusnya hal ini menjadi modal yang begitu besar di dalam menggerakkan laju pembangunan. Seluruh energi sebaiknya dikerahkan untuk memacu adrenalin pemuda agar maju dan berbuat. Bukan malah sebaliknya dimatikan dan dibiarkan tidak terarah. Disinilah peran Pemda dan masyarakat yang dituntut untuk dapat merumuskan dan memiliki program terencana dan dapat diukur dalam melakukan pemerdayaan kepemudaan.
Kondisi kepemudaan untuk konteks Donggala dapat dibagi beberapa golongan. Pertama golongan pelajar, di mana dikarenakan kampus/universitas tidak dimiliki di Kabupaten Donggala maka aktivitas golongan ini terasa jauh dari jangkauan dan kondisi daerah mereka, sehingga mayoritas potensi dari golongan ini kurang terserap oleh daerah dan bahkan ironinya perhatian Pemda untuk golongan ini baik melalui jalur beasiswa juga kurang terperhatikan. Kedua golongan pemuda pekerja, golongan ini didominasi akibat ketidakmampuan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan faktor kemiskinan, golongan pemuda ini pun masih kurang tersentuh penanganannya. Dan yang ketiga adalah golongan pemuda yang aktif di ormas dan orsospol, golongan ini sudah melakukan pemberdayaan diri namun terkadang masih terjebak pada tradisi pragmatisme karena pemberdayaannya masih sangat bergantung pada pemanfaatan kepentingan tertentu.
Dari hal ini seharusnya ada upaya terperinci untuk melakukan pemberdayaan pemuda disemua golongan, pemberdayaan pemuda ini dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah kejelasan target dan tujuan serta program pemberdayaan pemuda bagi instansi yang berwenang menangani masalah ini, berikutnya adalah peran masyarakat yang harus menempatkan pemuda pada posisi penting sebagai estafet perjuangan bangsa bukan sebaliknya hanya sebagai sarana pemanfaatan terhadap kepentingan pribadi dan golongan. Pemuda sesungguhnya membutuhkan keteladanan dari para pendahulunya, baik konsistensi, integritas dan maupun komitmen ideologis. Generasi sebelumnya harusnya menyadari bahwa pemuda bukanlah setumpuk daging yang hanya bisa melihat namun juga dapat menilai dan merasa.
Inilah sekelumit kondisi pemuda hari ini yang gerut wajah dan semangatnya membutuhkan perhatian yang lebih dari semua pihak, sehingga jika kita bertanya (dimana) dan (kemana) pemuda Donggala ??? maka secara serempak dapat menjawabnya “ada disini” dan “dan siap bekerja untuk Donggala!!!”.
Wallahu a’lam bissawab.

Nilai perjuangan Seorang Ibu (GRATISSSS)

Written By Unknown on 28.7.11 | 28.7.11

foto(Rina Kusuma Wardhani)
Ini adalah mengenai Nilai Kasih Ibu dari Seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu. si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya.

Ongkos upah membantu ibu:
1) Membantu pergi ke Warung: Rp 20.000
2) Menjaga adik Rp 20.000 
3) Membuang sampah Rp 5.000
4) Membereskan Tempat Tidur Rp 10.000
5) menyiram bunga Rp 15.000 
6) Menyapu Halaman Rp 15.000
Jumlah : Rp 85.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar.
Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang kertas yang sama.

1) OngKos mengandungmu selama 9bulan - GRATIS 
2) OngKos berjaga malam karena menjagamu -GRATIS
3) OngKos air mata yang menetes karenamu - GRATIS 
4) OngKos Khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu- GRATIS
5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu - GRATIS 
6) OngKos mencuci pakaian, gelas, piring dan keperluanmu - GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu".Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya: "Telah Dibayar"

Jenis Huruf Arabic Untuk Spanduk dan Baner

Written By Unknown on 27.7.11 | 27.7.11

Ramadhan semakin dekat, berbagai kegiatanpun semarak dilakukan untuk menyambut bulan yang suci nan mulia penuh dengan ampunan Allah SWT, baik itu persiapan fisik dan lainnya serta tak kalah penting adalah mempersiapkan ruhani kita dengan menambah ilmu berkaitan dengan keutamaan-keutamaan yang ada didalamnya agar dapat melaksanakan ibadah nanti secara maksimal. Salah satu hal sederhana tampak disetiap sukut-sudut kota adalah dengan bentangan spanduk dan baner sebagai bagian dari himbauan untuk masyarakat untuk segera mempersiapkan diri menyambut bulan tersebut. bagi yang ingin buat spanduk atau baner koleksi pribadi atau kebutuhan lainnya ta[pi kekurangan jenis font yang sesuai, kami lampirkan jenis font dimaksud sebagaimana gambar diatas. anda berminat? segera DONLOD saja DISINI gan...biar cepat buatnya. moga bermanfaat (LaKube) 

Agar Motivasi Tetap Tinggi

Written By Unknown on 22.7.11 | 22.7.11

Bila kalian mengubah Pikiran kalian,
Berarti sedang mengubah Keyakinan diri kalian,
Mengubah diri, berarti sedang mengubah Harapan-harapan,
Mengubah harapan, berarti mengubah Sikap,
Mengubah sikap, berarti mengubah Tingkah laku,
Mengubah tingkah laku, berarti mengubah Kinerja,
Mengubah kinerja, berarti mengubah Nasib,
Mengubah nasib, berarti MENGUBAH HIDUP.

Siapa yang tidak ingin memiliki motivasi tinggi dalam hidup ini? Tanpa menjawab pun semua mau. betul...betul...betul. tapi masalahnya gan..gmana caranya agar yang namanya motivasi itu tetap berada dilevel TOP. kayak mesin aja...Top Engine. Nich ada beberapa kiat yang bisa kita praktikkan. langung ke TeKaPe...

  1. Cari lingkungan or teman yang semangat, energij,dan bermotivasi tinggi.Ini sangat penting karena kita adalah anak dari lingkungan dimana kita berada. kalo ingin bermotivasi, sebaiknya cari lingkungan-lingkungan mendukung dan hindari berteman dengan pemalas yang tidak punya tujuan hidup. (Nah...point satu ini khusus yang masih masuk kategori belum punya motivasi. bagi yang sudah punya boleh dimana saja asal dengan tujuan ingin memderdayakan si lingkungan tadi serta si pemalas itu agar bisa termotivasi seperti ditinya). lanjut....
  2. Baca buku atau tulisan yang berisi motivasi. Ini bisa membangkitkan semangat kita karena dengan membaca setidaknya ada kekuatan tersendiri untuk melakukan apa yang kita baca. luangkan waktu barang 5-10 menit perhari untuk membaca buku-buku atau tulisan-tulisan motivasi. lanjut gan...
  3. Ikuti acara-acara yang bisa membangkitkan motivasi diri. mengikuti acara-acara seperti diskusi motivasi, seminar motivasi, memberikan penyegaran tersendiri. Biasanya setelah mengikuti acara-acara tersebut kita seperti hidup kembali.
  4. Jangan lihat kelemahan tapi lihatlah potensi dan kelebihan kita. Melihat motivasi dan kelebihan yang kita miliki, menjadikan kita makin termotivasi dan optimis untuk menjadi lebih baik. Ini menjadikan kita sebagai manusia yang paling beruntung sehingga menimbulkan rasa syukur.
  5. ikuti training-training motivasi. Mengikuti pelatihan motivasi bisa menjadikan kita lebih termotivasi, merasa fresh lagi. Paling tidak kita akan mendapatkan wawasan dan kiat untuk memotivasi diri agar tidak mudah kena 3L
  6. Bergabunglah dengan organisasi yang didalamnya terdapat persaingan sehat, didukung SDM berkualitas dan berorientasi masa depan. Organisasi yang ber SDM tinggi biasanya dipenuhi oleh orang-orang yang memiliki motivasi hidup tinggi. Bergabung dan aktif organisasi dengan orang-orang demikian menjadikan diri "tertular" motivasi.
  7. Tuliskan kata-kata atau slogan yang bisa menggugah semangat. Ini bisa kita lakukan agar selalu bersemangat dalam menghadapi hidup. tulis kata-kata pemggugah semangat untuk lebih memotivasi kita. bisa kita ambil dari ayat-ayat Al-Qur'an, hadits, slogan, kata-kata kita sendiri, tokoh besar atau dari buku-buku motivasi. Sttttttt...Hal inipun banyak dilakukan tokoh-tokoh terkenal.
  8. Jangan sekali-kali meremehkan diri kita. setiap kita memiliki potensi yang unik. masing-masing orang memiliki kelemahan dan kelebihan. Focuskan pada kelebihan kita dan jangan sekali-kjali meremehkan diri kita. tapi kita berpotensi dan berpeluang sama menjadi ORANG SUKSES. (bersambung....)
*by admin yang dikutip dari buku getbigspirit

Nama-Nama Desa se Kabupaten Donggala

Written By Unknown on 20.7.11 | 20.7.11

Penetrasi Dakwah Mendunia, Ir.Tifatul Sembiring Populer

Menteri Komunikasi dan Informasi Ir. Tifatul Sembiring bukan hanya dikenal dan hebat di kalangan para aktifis dakwah, akan tetapi lebih dari itu juga sangat populer di dunia maya. hingga pagi ini tercatat 207.905 penggemar di facebook dan 238.105 pengikut di Twitter.Sesuatu yang luar biasa bagi da'i dengan penetrasi dakwah di dunia maya yang bahkan melebihi kepopuleran siapapun yang ada di Indonesia .

Itulah yang tercatat berdasarkan penilaian dari situs pencatat statistik media sosial, www.famecount.com selasa 19/7. Beliau adalah satu-satunya orang indonesia yang masuk dalam daftar tersebut dan menempati urutan ke- 24 dunia.
Tanggapan ringan beliau ,"Ini cuma pernak-pernik socmed. Masih banyak yang lebih baik dari saya. yang paling penting adalah menunaikan amanah sebagai pelayan rakyat"


Disela-sela pemberitaan itu beliau masih memberikan taujih bagi para pengguna socmed bahwa semua pihak agar meningkatkan kesadaran akan bahaya keamanan serangan dalam dunia maya (cyber attack) yang semakin gencar dilakukan hacktivist. Hal ini dikemukannya dalam sambutan pembukaan Seminar Nasional Keamanan Informasi yg berlangsung kemarin 19/07 di  Hotel Savoy Hoffman, Bandung-Jawa Barat.

"Saya menyayangkan sikap2 yang terlalu mengabaikan bahaya2 serangan yg terjadi di dunia maya, dan hal ini sudah merupakan masalah serius di seluruh dunia", ujar Tifatul.

Tifatul juga mengungkapkan beberapa kali serangan thd situs2 resmi sepertri Esthonia, Iran, Swiss, Malaysia. Juga terhadap lembaga2 CIA, Google, Fox News dan bahkan di dalam negeri lembaga2 pemerintah yang situsnya pernah diserang seperti Mabes Polri, Lemhannas, TNI, Pertamina tidak luput pula situs Kemenkominfo."Semua harus sadar, semua harus siap siaga, semua harus membangun sistem pertahanan cyber, ini tanggung jawab kita semua", pungkas Tifatul.



 Berikut daftarnya dari www.famecount.com:

 *Admin : selamat semoga kita semua segera menyusul.









4.000 KADER BARU PKS SULTENG SIAP BEKERJA

Written By Unknown on 19.7.11 | 19.7.11


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Tengah melalui Bidang Kaderisasinya melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) yang bertempat di Hotel Dwi Mulya Palu, ahad 17/7. Kegiatan tersebut diikuti oleh utusan Dewan Pengurus Daerah (DPD) se Sulawesi Tengah serta Pengurus Wilayah yang terkait. Dihadapan sekitar 40 orang peserta, Drs. Mahmud Yunus  selaku Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dalam sambutannya mengatakan “Target kuantitatif dan kualitatif yang diprogramkan harus tetap berbanding lurus. Karena ketika target rekrutmennya besar maka proses tarbiyah harus selalu dijaga. mulai dari pengokohan iman, pemikiran, akhlak, moralitas dan juga semangat bekerja untuk kepentingan ummat”

Rekrutmen kader baru tiga bulan terakhir ini mencapai hasil yang signifikan. Dari target 4.802 kader baru terbina yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) selama 3 bulan hingga Juli, Sulawesi Tengah telah mencapai sekitar 98 % dan prosentase terbesar rekrutmennya dari 11 Kabupaten kota berasal dari Kabupaten Donggala. ini adalah salah satu program bidang Kaderisasi untuk mewujudkan cita-cita PKS menjadi 3 (Tiga) Besar di Pemilu 2014 mendatang disamping bidang-bidang yang lainnya dengan program yang berbeda pula.

Ketua Bidang Kaderisasi Wilayah dalam arahannya mengatakan program ini akan terus berjalan hingga dan dievaluasi hasilnya secara rutin pertriwulan sejauhmana perkembangan kinerja masing-masing daerah untuk kemudian target ditambah mengikuti perkembangan jumlah kadernya, sedang untuk tiga bulan kedepan para peserta masih menargetkan angka yang sama 4.802. (admin)

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS Donggala - Redesigned by PKS Donggala
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger