Sebelum ditaklukkan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1904 wilayah Kabupaten Donggala adalah wilayah Pemerintah raja-raja yang berdiri sendiri-sendiri yaitu :
Dalam perkembangan selanjutnya daerah ini yang merupakan bagian dari wilayah Sulawesi Tengah dijadikan afdeling Donggala yang meliputi :
A. Onder afdeling Palu terdiri dari ;
B. Onder afdeling Parigi terdiri dari :
C. Onder afdeling Donggala terdiri dari :
D. Onder afdeling Toli-toli
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1952, terhitung mulai tanggal 12 Agustus 1952, daerah Sulawesi Tengah terbagi menjadi 2 kabupaten yaitu :
Kabupaten Donggala, wilayahnya meliputi bekas onder afdeling Palu, Donggala, Parigi dan Toli-toli Kabupaten Poso, wilayahnya meliputi bekas onder afdeling Poso, Bungku/Mori dan Luwuk Tanggal 12 Agustus ditetapkan sebagai tahun lahirnya Kabupaten Donggala yang diperingati setiap tahun, dengan PP No. 33 tahun 1952, juga disertai dengan pembentukan lembaga pemerintahan daerah serta badan-badan perlengkapan lainnya yaitu : Pembentukan DPRDS yang didasarkan undang undang NIT no. 44 tahun 1950 Pembentukan dinas-dinas yang terdiri dari : Pertanian Kehutanan Perikanan Darat Kehewanan Pengajaran Pekerjaan umum Kesenian Selanjutnya berdasarkan UU no. 29 tahun 1953 tentang pembentukan daerah tkt. II di Sulawesi Tengah, sekaligus merupakan pemekaran pertama dimana daerah Kabupaten Donggala dibagi menjadi dua kabupaten daerah tkt. II yaitu : Kabupaten Daerah tkt. II Donggala Kabupaten Daerah tkt. II Toli-toli Sejak berdirinya Kabupaten Donggala, setidaknya sampai dengan tahun 1999, Kabupaten Donggala menjadikan Kota Palu sebagai ibukota kabupaten yang nota bene juga adalah ibukota Provinsi Sulawesi Tengah. Bahkan sejak tahun 1978 ketika Palu dikukuhkan menjadi kota administratif (cikal bakal kota madya/pemekaran kedua) maka Kota Palu saat itu harus menyandang 3 fungsi yaitu ; Sebagai Kota Administratif Palu Sebagai ibu kota Kabupaten Donggala, dan Sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah Berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 71 tahun 1999, ibukota Kabupaten Donggala resmi dipindahkan dari Kota Palu, dikembalikan ke Kota Donggala sendiri yang berjarak 34 km dari Kota Palu. Pada tahun 2002 kembali terjadi pemekaran di Kabupaten Donggala, sesuai UU no. 10 thn 2002 tentang pembentukan Kabupaten Parigi Moutong, dengan memboyong 6 dari 18 kecamatan di Kabupaten Donggala saat itu. Dalam perkembangan selanjutnya terjadi pula pemekaran kecamatan di Kabupaten Donggala, dari 12 kecamatan sepeninggal Kabupaten Parigi Moutong, menjadi 21 kecamatan sampai saat itu (2002).
Kemudian tahun 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2008 yang telah disahkan pada tanggal 21 Juli 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Sigi maka sekarang ini kabupaten Donggala memiliki 16 Kecamatan setelah sebelumnya terdapat 30 kecamatan.
Berikut nama-nama pejabat Bupati Donggala sejak tahun 1952 sampai tahun 2013 ;
1. Intje Naim Dg. Mamangun (1952-1954) 2. R.M Pusadan (1954-1958) 3. Bidin (1958-1960) 4. DM. Lamakarate (1960-1964) 5. HR. Tikoalu (1964-1966) 6. H. Abdul Aziz Lamadjido SH (1966-1979) 7. Drs. Galib Lasahido (careteker-1979) 8. Dr. Yan Moch. Kaleb (1979-1984) 9. Saleh Sandagang, SH (careteker-1984)10. Drs. H. Ramli Noor (1984-1989) 11. H. Bandjela Paliudju (1989-1994)12. Drs. H. Sahbuddin Labadjo (1994-1999) 13. H.N Nabi Bidja S.Sos (1999-2004)
14. H. Adam Ardjat Lamarauna ( 2004-2006)
15. Drs. H. Habir Ponulele MM (2006-2009)
16. Drs. H. Habir Ponulele MM (2009-2014)
|
Sejarah Kab. Donggala
Written By Unknown on 14.7.11 | 14.7.11
Label:
Donggala,
Sejarah Kab. Donggala
Posting Komentar
Masukan komentar di kolom ini. Saran anda sangat bermanfaat.
Hari gini nggak ikut TARBIYAH, Kontak kami segera via email di : pksdonggala@yahoo.co.id atau sms ke (+62852410 71237)