Home » » Pidato Mursyid 'Aam ke - 8 Ikhwanul Muslimin

Pidato Mursyid 'Aam ke - 8 Ikhwanul Muslimin

Written By Unknown on 8.2.10 | 8.2.10

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah dan semoga rahmat selalu dicurahkan kepada Rasululullah SAW, sahabatnya, dan para pengikutnya.
Saudara-saudara sekalian yang saya cintai,
Izinkan saya menyapa saudara sekalian dengan cara Islam: Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu.
Hanya karena kehendak Allah SWT, saya menjalankan tanggung jawab besar yang telah Allah berikan bagi saya ini, dan juga sebagai jawaban dari saya dengan seizin Allah atas permintaan Jamaah  Ikhwanul Muslimin. Bersama saudara-saudara saya di  Jamaah Ikhwanul Muslimin, saya menyongsong tercapainya tujuan-tujuan besar di depan, di mana untuk mencapainya kita telah mencurahkan daya dan upaya, hanya demi keridhaan Allah SWT semata.
Saudara-saudariku sekalian,
Pada permulaan pidato saya ini saya hendak mempersembahkan kepada guru kita, kakak kita, dan pemimpin yang mahsyur, yaitu Syeikh Muhammad Mahdi Akif, sebagai Mursyid ‘Am ketujuh Jamaah Ikhwanul Muslimin. Beliau adalah seorang yang kokoh, penuh dedikasi, dan antusiasme (semangat) dalam memimpin perjalanan Jamaah  ini di tengah berbagai badai yang menerpanya, dan berhasil melalui seluruh rintangan yang menghadang, sehingga memberikan sebuah teladan yang unik dan sempurna bagi para pemimpin dan pejabat  tinggi di pemerintahan, perkumpulan, maupun partai dengan memenuhi janjinya untuk meletakkan jabatan setelah satu masa kepemimpinannya.
Tidak cukup kata-kata untuk mengungkapkan perasaan kita terhadap pemimpin besar sekaligus sosok teladan ini, sehingga hanya lah doa yang bisa kita ucapkan “Semoga Allah membalasmu dengan segala yang terbaik”.
Perkenankan kami mengatakan ini pada saudara-saudara Muslim kami tercinta yang tersebar di seluruh dunia: "Sungguh sayang ketika momen besar ini terjadi anda tidak bersama kami,  disebabkan oleh alasan-alasan di luar kemampuan kami, namun demikian kami merasakan jiwa-jiwa anda bersama kami, dan  memancarkan senyum serta perasaan yang jujur dan tulus".
Sedangkan bagi saudara-saudara kami tercinta yang kini berada dibalik jeruji tirani dan penindasan tanpa alasan selain menyatakan bahwa Allah SWT adalah Tuhan kita, serta karena mencari kemuliaan, kebanggaan, dan perkembangan bagi bangsa mereka, kami dengan tulus memberikan penghargaan dan rasa salut kami bagi kesabaran, ketabahan, dan pengorbanan anda yang kami yakin tidak akan sia-sia. Kami berdoa semoga para tiran dan penjajah itu bertobat, dan kami bisa bertemu dengan anda  lagi ketika anda memberi dukungan pada kami, semoga Allah merahmati dan melindungi anda.
Saudara-saudariku tercinta,
Sebagaimana yang anda  sadari, tujuan utama Jamaah Ikhwanul Muslimin (IM) adalah Jamaah yang menginginkan  perbaikan komprehensif bagi segala bentuk kerusakan melalui jalan reformasi dan perubahan. “Aku  hanya berharap mendatangkan perbaikan (bagimu) selama aku masih sanggup. Dan keberhasilanku (dalam tugas ini) hanya dari Allah.” (Q.S. Hud: 88)  Tujuan utama hanya akan dapat terwujud melalui kerjasama dengan seluruh kekuatan umat, dan  mereka yang penuh semangat dan ikhlas melakukannya demi agama dan bangsa mereka.
Ikhwanul Muslimin percaya bahwa Allah telah meletakkan landasan yang dibutuhkan bagi perkembangan dan kesejahteraan bangsa-bangsa dalam Islam; dengan demikian, Islam adalah referensi mereka dalam melakukan reformasi, yang dimulai dari pendisiplinan dan pelatihan jiwa-jiwa secara pribadi, kemudian diikuti dengan meregulasi keluarga dan masyarakat dengan cara mengokohkan mereka. Reformasi itu sendiri bermula dengan membawa keadilan kedalamnya, serta dengan jihad yang kontinu untuk membebaskan bangsa dari dominasi pihak asing maupun hegemoni intelektual, spiritual, dan kultural, serta dari kolonialisme ekonomi, politik, ataupun militer, seiring dengan memimpin bangsa menuju perkembangan, kemakmuran, dan memperoleh tempatnya yang pantas di dunia.
Sebagai hasil dari pemahaman yang komprehensif terhadap Islam ini, Ikhwanul Muslimin digambarkan sebagai kaum salafi, Sunni, organisasi politik, kelompok olahraga, perkumpulan ilmiah dan budaya, badan usaha ekonomi, maupun sebagai sebuah ide sosial, sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran:
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah padamu, tapi jangan lah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan jangan lah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Al Qashash: 77)
Jamaah Ikhwan  memahami bahwa di dalam Al Quran dan Sunah terdapat seluruh aturan yang dapat diterapkan dalam setiap aspek kehidupan, sehingga umat harus memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Berdasarkan aturan-aturan ini, banyak alternatif dan yurisdiksi juga termasuk didalamnya, sehingga pilihan bagi seseorang bisa berubah tergantung pada kebiasaan, waktu dan tempat ia berada.
Saudara-saudariku tercinta,
Meskipun pemikiran, sasaran, dan tujuannya telah jelas, namun banyak pihak berupaya mendefinisikan kami sebagai sesuatu yang berbeda serta memberikan berbagai citran dan lebel dengan berbagai tujuan lain pada kami; sehingga, kami harus senantiasa memperkenalkan kembali diri kami, prinsip-prinsip, dan posisi kami terkait dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi kini.
Mula-mula, saya ingin mengatakan pada mereka yang menjadi tulang punggung kesatuan kelompok mereka, bahwa mereka yang bekerja dengan ikhlas demi Tuhan mereka, agama, dan bangsa mereka harus lah bersatu meskipun berbeda pendapat. Mereka yang berpikir bahwa perbedaan pendapat dalam kelompok akan memecah-belah sesungguhnya tidak memahami Jamaah Ikhwan sama sekali. Segenap Jamaah Ikhwan telah berjanji pada Allah untuk berjuang di jalan-Nya sebagai satu kesatuan.
Jamaah Ikhwan  brgerak dan beraktivitas berdasarkan serangkaian peraturan dan  kebijakannya yang terus-menerus ditinjau ulang serta dikembangkan tanpa mempertentangkan prinsip-prinsip pokoknya, dan Jamaah Ikhwan  juga menerima dengan segala hormat nasihat dan buah pemikiran yang bijak dari semua pihak, sebab  Jamaah Ikhwan mematuhi ungkapan “Tuhan akan merahmati mereka yang memberitahukan padaku kekeliruan-kekeliruanku”.
Saudara-saudariku tercinta,
Saya ingin menggarisbawahi dan menekankan poin berikut ini:
Kami adalah “jama’atu minal muslimin” dan bukan lah “jama’atul muslimin”, sebab satu kelompok tidak bisa memonopoli Islam, dan segala puji bagi Allah, IM sangat terkenal di semua negara di Arab dan dunia Islam karena kemoderatannya yang berakar dari Al Quran dan Sunah yang murni.
Pendekatan dan pergerakan kami saling terkait dan saling mendasarkan (yang setelahnya berdasarkan pada yang sebelumnya) serta motto kami adalah kutipan ayat Al Quran:
"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar) berdoa: Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian di hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.” (Q.S. Al-Hasyr: 10)
Kami percaya pada reformasi bertahap, yang hanya bisa dicapai melalui upaya-upaya yang penuh perdamaian dan konstitusional, berdasarkan pada cara-cara persuasi dan dialog, sama sekali bukan melalui pemaksaan, sehingga dengan demikian kami menolak segala bentuk kekerasan pada level pemerintahan maupun individual.
Jamaah Ikhwan percaya bahwa sistem yang berkuasa harus lah menjaga kebebasan-kebebasan pribadi, adanya musyawarah (demokrasi), serta adanya pemerolehan legitimasi kekuasaan dalam suatu bangsa. Pengidentifikasian kekuatan-kekuatan dan pemilahannya merupakan sistem kekuasaan terdekat dengan Islam, tidak ada alternatif lain.
Maka jika dilihat dari perspektif ini, Jamaah Ikhwan berpartisipasi dalam wilayah politik dan menuntut terjadinya reformasi sistem melalui cara-cara damai yang tersedia seperti parlemen maupun komunitas, yang mana hal ini bisa dikatakan sebagai tugas mereka. Maka, mereka harus mempunyai pemahaman mengenai agama mereka dan kecintaan pada bangsa-bangsa mereka.
Mengenai posisi kami terhadap resim Mesir, kami menekankan bahwa Jamaah Ikhwan tidak pernah menjadi lawan bagi mereka, meskipun rezim Mesir terus-menerus memberlakukan larangan bagi  Jamaah Ikhwan, menyita harta, dan menahan pemimpin-pemimpin mereka. Meskipun demikian, Jamaah Ikhwan tidak pernah takut untuk membongkar kebijakan-kebijakan korup di setiap area dan selalu memberikan rekomendasi cara-cara agar negara kami bisa keluar dari krisis berkepanjangan yang menurut rezim Mesir tengah diderita negara kami.
Jamaah Ikhwan mendidik anak-anak laki-laki maupun perempuan mereka dengan nilai-nilai luhur, moralitas, dan kebaikan membantu orang lain, yang akan bermanfaat bagi bangsa, warga negara, maupun lembaga-lembaga negara ini.
Kami menegaskan bahwa posisi Jamaah Ikhwan dalam sistem pada dasarnya adalah berpihak pada yang baik dan menentang yang buruk, oleh sebab ituJamaah Ikhwan tidak menentang sesuatu hanya karena sesuatu itu.
Mengenai saudara-saudara Kristen kami di Arab maupun dunia Islam, posisi kami terhadap mereka adalah sangat jelas, yaitu mereka adalah rekan dan partisipan dalam membangun peradaban umat ini, kolega kami dalam mempertahankannya, serta rekan kami dalam pengembangannya, berurusan dan bekerjasama dengan mereka merupakan kewajiban yang Islami:
"Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (Q.S. Al-Mumtahanah: 8)
Jamaah Ikhwan percaya bahwa kewarganegaraan berdasarkan pada kerjasama dan kesetaraan penuh dalam hak dan kewajiban, kecuali untuk masalah-masalah yang sifatnya personal, dimana hal tersebut bergantung pada keimanan masing-masing orang.
Jamaah Ikhwan menolak keras dan mengutuk seluruh kekerasan sektarian yang seringkali terjadi, dan Jamaah IKhwan, mengumumkan penolakan mereka terhadap seluruh insiden yang menyakitkan ini yang terjadi ketika umat Kristen dan Islam hidup bersama dalam satu komunitas sosial dan kultural.  Jamaah Ikhwan juga menghimbau untuk mendiskusikan alasan dibalik terjadinya ketegangan ini serta mencari solusi untuk menghilangkan segala sensitivitas dan mengembalikan bangsa sebagai suatu unit yang sehat.
Mengenai kaum wanita,  Jamaah Ikhwan  sebelumnya telah mengilustrasikan dukungannya terhadap pemenuhan seluruh hak mereka di bidang ekonomi, sosial, maupun politik.
“Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan rasul-Nya.” (Q.S. At-Taubah: 71).
Kami menghimbau kepada seluruh wanita muslim untuk menjalankan peran mereka secara umum dan agar tetap tanggap terhadap peristiwa-peristiwa masa kini karena hal ini akan memberikan maslahat pada Bangsa Arab dan Umat Muslim.
Mengenai kekuatan-kekuatan Islam nasional, partai politik, serta elit-elit intelektual maupun kultural, Jamaah Ikhwan percaya bahwa setiap orang mempunyai bagian dalam pengembangan dan reformasi, dan Jamaah Ikhwan  menolak adanya pengeksklusifan suatu individu atau kelompok maupun marginalisasi peran suatu individu.  Jamaah Ikhwan menerima adanya pluralitas partai serta kebebasan bagi mereka untuk berdiri tanpa adanya pembatasan selama masih berada di dalam jalur konstitusi.
Jamaah Ikhwan percaya pada adanya hubungan kekuasaan antara partai dan kelompok yang berbeda melalui proses eleksi yang adil dan bebas, sebab suatu negara diperuntukkan bagi semua individu didalamnya dan reformasi merupakan tanggungjawab tiap individu tanpa kecuali.
Jamaah Ikhwan  memprioritaskan kasus Palestina dan menganggapya sebagai kasus terpenting bagi umat, karena melalui kasus ini akan terukur standar loyalitas terhadap Islam dan Arabisme, dan IM tidak akan menyia-nyiakan tiap usaha untuk menjadikan kasus ini diprioritaskan pula oleh bangsa-bangsa dan sistem yang berkuasa sampai Palestina terbebaskan, dengan seizin Allah.
Jamaah Ikhwan  bersikukuh untuk mendukung bangsa Arab dan umat Islam dalam mempertahankan posisi mereka yang adil, serta dalam mendukung isu-isu penting mereka.  Jamaah Ikhwan  tidak akan ragu-ragu untuk menawakan nasihat bagi seluruh perkumpulan Arab atau Islam baik di level pemerintahan maupun publik, dan IM tidak akan pernah berhenti berkorban demi kepentingan umat apabila dibutuhkan.
Jamaah Ikhwan  menghimbau bangsa Arab dan negara-negara Islam lainnya untuk bersatu dan bekerjasama dalam mempertahankan diri dari penjajahan serta hegemoni Barat maupun Zionis.Jamaah Ikhwan menghimbau persatuan umat dalam memecahkan masalah-masalah internal maupun antara bangsa Arab dan negara-negara Islam dengan jalan advokasi dan dialog, bukan dengan senjata.
Oleh karena itu, marilah kita ingatkan saudara-saudara kita di Yaman, Sudan, Somalia, Irak, Libanon, Afghanistan, dan Pakistan bahwa satu-satunya cara untuk menjaga keamanan dan perasaan aman warga mereka adalah dengan membuka ruang dialog dan kesepakatan demi kemaslahatan negara-negara ini.
Posisi kami terhadap sistem global yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Barat adalah sangat jelas. Kami tidak menyimpan kebencian pada negara-negara Barat, namun kami menentang sistem global yang memberlakukan demokrasi dan kebebasan bagi negara-negara tersebut namun tidak memberlakukannya terhadap kami. Mereka menggunakan kekuatan ekonomi mereka untuk menguasai negara-negara kami dan keputusan-keputusan kami. Negara Zionis menginginkan pemusnahan nilai-nilai, kultur, dan identitas Islam kami dengan menggantikannya dengan nilai-nilai Barat yang akan menghancurkan iman dan moralitas kami.
Kami menghimbau bagi negara-negara untuk bersatu melawan Zionis dan proyek Barat serta mengatasi semua perbedaan ideologi untuk mengakhiri rasisme di muka bumi, dan secara penuh menolak dan melarang setiap serangan atau okupasi terhadap bangsa Arab dan seluruh negara Islam.
Kami menghimbau sistem global ini untuk bersikap adil dan bijak, dan membangun kedamaian serta kooperasi antara orang-orang diseluruh dunia, dan mengokohkan nilai-nilai kebebasan dan keadilan di muka bumi.
"Wahai manusia! Sungguh Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” (Q.S. Al Hujurat: 13)
Bangsa Arab tidak lebih baik dari orang asing dan orang asing juga tidak lebih baik dari bangsa Arab, orang kulit hitam tidak lebih baik dari orang kulit putih dan orang kulit putih tidak lebih baik dari orang kulit hitam, kecuali dalam hal ketakwaannya.
Saudara-saudariku tercinta,
Kami menyongsong masa depan dengan penuh harap dan keprihatinan. Harapan adalah motto hidup orang-orang yang benar-benar beriman. Alasan kita terus berupaya hingga kini adalah harapan. Kasih sayang dan ukhuwah adalah metode yang digunakan  Jamaah Ikhwan untuk menghadapi berbagai kesulitan yang menghadang; kesedihan bukan lah sikap orang beriman dan berpangku tangan bukan lah kualifikasi seorang mujahid.
Salah satu keprihatinan kami adalah pada seluruh bangsa Mesir, Arab, dan Muslim; umat manusia berbagi keprihatinan yang sama mengenai masa depan dunia ini, yang diancam oleh berbagai konflik, epidemi serta penyakit, dan para ilmuwan prihatin pada masalah pemanasan global, desertifikasi, dan banjir.
Keprihatinan kami juga pada masa depan dunia ini yang tidak pasti, yang dipimpin oleh kebijakan negara-negara adidaya yang berhasrat memimpin manusia selama dua dekade dan merasa bahwa mereka juga bisa menguasai bagian dunia lainnya.
Mereka dikejutkan oleh sungai darah dan mayat yang bergelimpangan di negara-negara Islam termasuk di Afghanistan, Irak, Sudan, Somalia, Libanon, dan Palestina, ditambah lagi dengan krisis ekonomi yang sambung-menyambung membuat orang-orang hidup dalam kecemasan dan keprihatinan akan masa depan mereka dan anak-anak mereka.
Saudara-saudariku tercinta,
Bangsa Mesir, Arab, dan Muslim, serta seluruh umat manusia berharap banyak darimu, dan engkau—dengan seizin Allah—mempunyai kemampuan untuk memikul tanggung jawab ini; berulang-ulang sejarah telah merekam kesabaranmu, ketabahanmu, keteguhan hati, dan produktivitasmu, meskipun rumor-rumor negatif selalu disebarkan terhadapmu.
Tawarkanlah kepada dunia Islam yang sesungguhnya, Islam yang penuh toleransi dan moderat, Islam yang menghormati pluralitas di dunia, Islam yang merupakan persaudaraan dan kerjasama bagi kemaslahatan umat manusia.
Tempuhlah setiap jalan dan gunakan setiap cara yang mungkin untuk menyebarkan dakwah Islam antara manusia dan berupayalah dengan sungguh-sungguh.
“Maka janganlah engkau taati orang-orang kafir, dan berjuanglah terhadap mereka dengannya (Al Quran) dengan (semangat) perjuangan yang besar.” (Q.S. Al-Furqon: 52)
Bersikeraslah dengan upayamu melalui pernyataan, tulisan, ceramah, lagu, film-film yang baik, maupun drama yang penuh makna. Gunakan seluruh cara untuk menyingkapkan fakta-fakta mengenai Islam dan mengakhiri segala keragu-raguan. Kuatkanlah dan setialah pada slogan yang berasal dari Al Quran :
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dia lah yang lebih mengetahui siapa yang menadapat petunjuk. ” (Q.S. An-Nahl: 125)
“Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang baik, kecuali dengan orang-orang yang zhalim diantara mereka, dan katakanlah, “Kami telah berimana kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhan kamu satu; dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.” (Al Ankabut: 46)
Didiklah anda dengan nilai-nilai luhur dan etika, jadilah teladan bagi orang-orang, bimbinglah mereka pada Allah dengan cara menjadi contoh yang baik dan dengan berperilaku yang baik, dan bergabunglah bersama-sama dalam mereformasi jiwa dan moralitas.
Bekerjasamalah dengan setiap orang yang berupaya demi kebaikan Islam dan tentanglah semua yang buruk, teruslah menjadi pendukung kebenaran, menjaga iman, dan berjuang melawan kekafiran.
Berpalinglah kepada Al Quran dan Sunah Rasulullah yang mulia, serta cara hidup nabi dan orang-orang yang mulia. Pelajari itu semua dan dapatkan manfaat terbaik yang bisa diperoleh, dan kemudian selalulah koreksi kembali perjalananmu dengan ingatlah senantiasa bahwa Allah selalu mengawasi apa yang engkau lakukan bukan apa yang ada didalam hatimu. Dan tunggu lah kemenangan dari Allah yang sesungguhnya tidak lah sulit,
“karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Mahaperkasa, Maha Penyayang.” (Q.S. Ar Rum: 5)
“Dan katakanlah “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. ” (Q.S. At Taubah: 105)
Dr. Muhammad Badi’ Abdul Majid Saamy
Kairo, Mesir

(Sumber : http://www.eramuslim.com/berita/dunia/pidato-mursyid-aam-ikhwanul-muslimin.htm)
Share this article :

Posting Komentar

Masukan komentar di kolom ini. Saran anda sangat bermanfaat.
Hari gini nggak ikut TARBIYAH, Kontak kami segera via email di : pksdonggala@yahoo.co.id atau sms ke (+62852410 71237)

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS Donggala - Redesigned by PKS Donggala
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger