Jakarta (ANTARA News) - Di tengah mengemukanya keprihatinan akan
pudarnya nilai-nilai Pancasila di Indonesia, sebuah hasil studi lembaga
riset pasar global, TNS, membawa kabar yang menyejukan. Ternyata remaja
Indonesia lebih toleran dalam beragama ketimbang remaja lain di kawasan
Asia Pasifik.
Dalam riset yang mempelajari pengaruh Internet terhadap perilaku remaja di Asia Pasifik, TNS menemukan bahwa 58 persen remaja Indonesia mengaku memiliki teman dekat dari agama yang berbeda sementara di kawasan Asia Pasifik hanya 32 persen remaja yang berkawan dengan rekan berlainan keyakinan.
Namun toleran tidak berarti agama adalah hal yang dikesampingan dalam keseharian mereka. Dalam riset yang sama TNS juga menemukan bahwa 95 persen remaja Indonesia masih menganggap agama sebagai aspek terpenting dalam hidup.
"Agama memiliki peran sangat penting bagi remaja Indonesia, tetapi pada saat yang sama mereka lebih terbuka menerima perbedaan dibandingkan rekan seumuran mereka di negara-negara Asia Pasifik lainnya," kata Riko Rahman, TNS Indonesia’s Youth Champion.
Selain toleransi, remaja Indonesia pun memandang pentingnya pendidikan untuk membangun masa depan yang cerah. Sayangnya sekira 30 persen dari remaja Indonesia mengatakan tidak akan melanjutkan ke perguruan tinggi selepas tamat dari sekolah menengah karena kekurangan biaya.
Menanggapi kenyataan itu Irene Ariyani, Senior Client Advisor di TNS Indonesia, menganjurkan perbankan untuk menyediakan fasilitas pinjaman untuk pendidikan.
"Pinjaman untuk pendidikan penting untuk menciptakan pendidikan tinggi yang terjangkau sehingga remaja Indonesia bisa merealisasikan potensi mereka," ujar Irene.
Editor: Suryanto
Dalam riset yang mempelajari pengaruh Internet terhadap perilaku remaja di Asia Pasifik, TNS menemukan bahwa 58 persen remaja Indonesia mengaku memiliki teman dekat dari agama yang berbeda sementara di kawasan Asia Pasifik hanya 32 persen remaja yang berkawan dengan rekan berlainan keyakinan.
Namun toleran tidak berarti agama adalah hal yang dikesampingan dalam keseharian mereka. Dalam riset yang sama TNS juga menemukan bahwa 95 persen remaja Indonesia masih menganggap agama sebagai aspek terpenting dalam hidup.
"Agama memiliki peran sangat penting bagi remaja Indonesia, tetapi pada saat yang sama mereka lebih terbuka menerima perbedaan dibandingkan rekan seumuran mereka di negara-negara Asia Pasifik lainnya," kata Riko Rahman, TNS Indonesia’s Youth Champion.
Selain toleransi, remaja Indonesia pun memandang pentingnya pendidikan untuk membangun masa depan yang cerah. Sayangnya sekira 30 persen dari remaja Indonesia mengatakan tidak akan melanjutkan ke perguruan tinggi selepas tamat dari sekolah menengah karena kekurangan biaya.
Menanggapi kenyataan itu Irene Ariyani, Senior Client Advisor di TNS Indonesia, menganjurkan perbankan untuk menyediakan fasilitas pinjaman untuk pendidikan.
"Pinjaman untuk pendidikan penting untuk menciptakan pendidikan tinggi yang terjangkau sehingga remaja Indonesia bisa merealisasikan potensi mereka," ujar Irene.
Editor: Suryanto
*Sumber : http://antaranews.com
Posting Komentar
Masukan komentar di kolom ini. Saran anda sangat bermanfaat.
Hari gini nggak ikut TARBIYAH, Kontak kami segera via email di : pksdonggala@yahoo.co.id atau sms ke (+62852410 71237)